Antara Aku, Bang
Umar Dan Mas
Bagus ( Bag 1)
By Adi.albanna
submitted May 11, 2010
Semenjak kepergian
ayahku, ekonomi
keluargaku nyaris
ambruk, sakit yang
dideritanya dulu memaksa
kami menguras semua
harta yang kami miliki,
ayahku yang hanya
seorang supir pribadi tak
bisa memiliki cukup
tabungan, yang kami
miliki telah habis,
sayangnya semua itu
belum cukup membiayai
pengobatan hingga
kondisinya makin parah
dan tak tertolong lagi.
Kami semua sangat
terpukul, terutama Ibu,
tapi itu tak membuatnya
lemah dan jatuh, karena
Ibu sadar, selain aku,
masih ada 4 orang adikku
yang harus dibiayai
hidupnya, hingga dengan
sedikit sisa modal yang
ada,Ibu berjualan nasi
setiap pagi dipasar.
Namaku Satrio
Wardhana,usiaku kini
masih belum genap 23
tahun. Karena ekonomi
keluarga yang pas - pasan
telah mendidikku jadi anak
yang prihatin,aku tahu
ibuku berjuang keras agar
aku tetap bisa sekolah,dan
aku sadar perjuangan
ibuku meyekolahkanku,
hingga akupun tak ingin
mengecewakannya.Sampai
akhirnya aku bisa lulus
SMA dengan nilai yang
membanggakan. Tapi
sayang akupun tak
mungkin kuliah, sekuat
apapun keinginan itu,
rasanya mustahil bagiku
dan Ibuku,hingga pak
Man, pemilik bengkel di
dekat rumah,
menawarkan kesempatan
untuk bekerja di bengkel
bubut miliknya, aku pikir,
mungkin sudah saatnya
akupun membantu ibu
memikirkan biaya hidup
keempat adikku.
Bulan berganti
tahun,pekerjaanku yang
kasar dan full power telah
banyak merubahku,
secara fisik tentunya,
orang bilang badanku
mulai berotot, tapi jika
diperhatikan, akupun
merasakan demikian, aku
pikir lumrah jika itu
terjadi, saat besi as bahan
mentah untuk bubutan
datang, aku dan beberapa
temanku yang selalu
kebagian untuk
membongkar,menurunkan
dari Colt diesel dan
membawanya ke gudang
yang jaraknya hampir
50m, dengan jumlah
ratusan batang dan
frekuensi yang nyaris
rutin 2 kali seminggu,
sehingga badan kami
otomatis terbentuk,tak
ubahnya latihan beban di
fitness centre. Meskipun
tubuhku tak sekekar bang
Umar, teman sekaligus
kakak angkatku di
bengkel,atau bang
Farid,menantu pak
Man,yang sepanjang hari
selalu saja telanjang dada
memamerkan otot dada
yang bulat dan tampak
padat yang ditumbuhi
bulu halus, serta bicep
yang bertato pada kedua
lengannya, berkulit coklat
agak gelap,tetapi tampak
bersih dan segar, seumur
dengan bang Umar,
sedang abang2 yang lain
meskipun tak sekekar
kami tetap saja tampak
jantan berotot. Bang
Umar sangat baik
kepadaku dan
keluargaku,dia orang
Padang, umurnya sekitar
30 than,belum menikah,
dia tak punya famili di
Jakarta, hingga kamilah
yang jadi keluarganya,aku
sendiri heran kenapa di
umurnya yang sudah
mapan dia belum ingin
berkeluarga,secara fisik
bang Umar nyaris
sempurna,wajahnya
tampan,lebih tampan dari
bang Farid,berkulit coklat
terang, selalu
memangkas pendek
rambutnya,jambangnya
tak pernah lupa dirapikan,
membuatnya makin
tampak segar,jika
dibandingkan, dia lebih
mirip bintang Iklan di TV,
ditambah postur
tubuhnya yang tinggi
hampir 180an, lebih tinggi
5 - 10 cm dariku,kekar
dan tampak sangat
jantan.Pembawaannya
yang kalem membuat
kami segan kepadanya,
sehingga pak Manpun
mengangkatnya jadi
kepala bengkel.Aku
sangat dekat
dengannya,rasanya
seperti memiliki kakak
kandung,kemana mana
bersama, bahkan bang
Umar sering menginap di
rumahku,meskipun dia
memiliki kamar di lantai 2
diatas bengkel.
Suatu hari aku telat masuk
bengkel karena motorku
mogok saat mengantar
adikku ke sekolah,
sesampainya di bengkel
bang Farid menegurku
Darimana aja yo, tuh si
Umar gelisah nungguin
lo, katanya sambil
cengegesan, kujawab apa
adanya, bergegas aku
ganti baju di belakang,
sesampainya di bengkel
Lama lama curiga neh
sama Umar, jangan jangan
elo lagi calon bininya,
kemana mana berdua aja
riuh tawa spontan
terdengar, kami hanya
cengar cengir bingung
mau jawab apa, ah buat
apa diladenin juga,pikirku.
Yo, gw kasih tau yee, si
Umar tuh kayaknya ga
demen cewek, dia
demennya cowok kekar
kaya elo,apalagi lo
ganteng, kalo gw kan
udah ada bini, makanya
dia gak brani, lo liat aja
kamarnya, banyak gambar
cowok kekar ditempelin
di dinding, bang Umar
cuma senyum2 saja,
kembali semuanya
tertawa, tapi tak lama
setelah itu pak Man
datang sehingga kami
seketika diam,dia
memanggil bang Umar ke
ruangannya,sepertinya
ada kerjaan baru, dan
benar adanya, hari itu
terpaksa kami lembur
kejar target. Karena lelah
hbs lembur,malam itu aku
meminta numpang tidur
di kamar bang
Umar .Setelah mandi
akupun bergegas ke
kamarnya, sementara
bang Umar masih di
bengkel di lantai
dasar.Aku baru pertama
tidur di kamar bang
Umar, saat masuk, aku
mendapati ruangan kamar
yang rapi dan bersih, aku
baru ingat bang Umar
tidak merokok,kupandang
sekeliling,ada sebuah
kasur ukuran no 2,
sebuah lemari kayu dan
meja kayu yang cukup
besar, diatasnya cuma ada
gelas dan botol air,
beberapa poster binaraga
luar dan lokal tampak
berpose di dinding kamar
yg bercat putih,dan
sebuah cermin yang
cukup besar,2 kali lebih
besar dari punyaku di
kamar, aku tak berfikir
terlalu jauh, aku
menganggap itu hanya
obsesi bang Umar yang
ingin seperti
mereka.Kubaringkan
tubuhku di kasur lantai
yang sudah agak
kempes,tak lama bang
Umar masuk,ternyata dia
selesai mandi,tubuhnya
hanya dibalut handuk
selulut warna biru,
rambut dan bahunya
masih tampak basah, aku
tertegun memandang
keindahan tubuh pria
tampan itu, pemandangan
yang sangat jarang
kunikmati..tampak sexy,
dia berdiri sebentar
menatap poster dan
meniru gaya mereka, aku
tersenyum geli
dibuatnya,dia mengajakku
mengikuti
tingkahnya,kutanggalkan
kaos yang membungkus
tubuhku,kami tertawa
melihat tingkah kami di
depan cermin,sambil
sesekali kami saling
memuji bahkan saling
menyentuh otot di tubuh
kami, tapi sungguh, aku
melihat bang Umar yang
lain disana,dia begitu
ceria, dan makin sexy,
entah kenapa akupun
bahagia di dekatnya.
Sekitar pukul 00.30 kami
beranjak tidur, dia
meminjamiku celana
pendek gombrong,lama
kucoba untuk tidur
dengan mencari posisi
yang nyaman, tapi tetap
saja tak bisa lelap, baru
kusadari kamar ini
panas,aku mendengar
bang Umar sudah
mendengkur, kutoleh dia,
ternyata dia telanjang
dada,dengan posisi
telentang, kepalanya
bertumpu pada kedua
telapak tangannya, ah
kupikir juga lebih baik
begitu,kutanggalkan
kaosku,kasur yang sempit
memaksa kami tak
berjarak, siku bang Umar
terasa hangat di
punggungku,sebenarnya
aku cukup terganggu,tak
lama dia merubah posisi
kini posisinya menghadap
punggungku. Aku masih
belum terlelap saat
kurasakan tangan
kekarnya mulai memeluk
perutku, ahh,kubiarkan
saja, entah kenapa aku
merasa nyaman,tak lama
tangan itu mu lai menjalar
ke dadaku,membelainya
pelan dan mulai
meremas, lagi - lagi aku
menikmati diperlakukan
seperti itu,bahkan aku
melenguh saat jari2nya
memilin putingku yang
merah, aku mendesah
nikmat, tak lama
kemudian kurasakan ada
tubuh yg menempel
punggungku,hangat,ciuman
lembut mendarat di
punggungku,menjalar ke
leher, aku bener2
keenakan,dia bangkit dan
mulai menciumi pipiku,
aku terpejam nikmat, aku
benar benar tak kuasa
menolak,tapi aku sendiri
bingung dengan kelakuan
bang Umar,apa dia juga
menyadari
perbuatannya..aku
membuka mata,yang
tampak hanya tubuh
kekar yang mulai berkilat
dan lembab karena
keringat sedang
menindihku penuh
nafsu,ciuman dan jilatan
menjalar mulai dari leher
turun ke dadaku,aku
mulai berfikir, jangan
jangan dia mengigau,
Bang..kamu kenapa?
sejenak dia berhenti,
berdiri dengan kedua
lututnya lalu mengusap
wajahnya dengan kedua
telapak
tangannya,posisiku masih
telentang di depannya,dia
menghela nafas panjang
lalu mulai bicara,
wajahnya tampak serius,
Maaf yo, tadi abang lepas
kendali wajahnya
tertunduk.. Maksud
abang ? Tanyaku ga
paham Kamu boleh
marah atau mencaci
abang, ah mungkin abang
ga pantas jadi kakakmu
karena berbuat tidak
senonoh, tapi Abang
harus jujur sekarang,
Abang suka sama kamu
aku terdiam,perlahan
bangkit lalu duduk di
depannya, kini aku
bingung, walaupun
sebenarnya aku juga suka
sama dia, tapi tak pernah
terlintas sampai sejauh ini
Tapi bang, kita kan sama
sama laki laki .. Iya Yo,
abang sadar ini ga
mungkin,??? ya..sudah kita
tidur lagi aja, maaf Abang
sudah mengganggu
tidurmu lantas dia
berbaring
membelakangiku, aku
masih tak percaya apa
yang baru saja terjadi,
harusnya bisa saja
langsung kubilang aku
juga sayang sama dia,tapi
kenapa tak kulakukan, aku
menyusulnya berbaring,
tapi bukan untuk
tidur,rasanya tak mungkin
lagi mata ini
terpejam..sudah cukup
lama kami berbaring
saling membelakangi,tak
juga kudengar
dengkurannya, apa dia
juga belum tidur, hatiku
berkecambuk antara
menerima dia atau
melupakan kejadian tadi
dan tidur sampai
pagi..kubalikkan tubuhku,
kini aku menghadap
punggung kekarnya yang
coklat terang,lukisan otot
bahu dan punggung yang
jelas terukir entah kenapa
tampak begitu
menggairahkan, kubelai
punggung itu, dan
kucium,kudengar bang
Umar mendesah pelan,
kucium hingga ke
tengkuknya, dan
kubalikkan badannya
Bang, Rio juga sayang
sama Abang kataku
lirih,dia memijit mijit
keningnya seperti orang
pusing,aku tahu itu hanya
ekspresi dia saat tegang,
bahkan degup jantungnya
bisa kudengar,
kusingkirkan tangan dari
wajahnya, dia terpejam,
lalu kedua matanya
terbuka perlahan,aku
tersenyum, diapun
membalas agak kaku,
kubelai wajah tampannya
yang mirip Yama, bintang
iklan itu, baru kali ini
kusaksikan wajahnya dari
dekat,sangat
tampan,diciuminya
telapak tanganku, lalu
dibelainya wajahku Kamu
ganteng banget Yo aku
tertawa, ah..bang Umar
lebih ganteng , wajah
kami makin dekat,
diciumnya keningku,lalu
perlahan dia mengecup
bibirku,aahh, sungguh
sensasi yang luar biasa
berciuman dengan
sesama pria, kubalas
ciumannya, lama
kelamaan, ciuman kami
makin buas,aku sangat
menikmati saat lidahnya
menjelajahi rongga
mulutku, kulakukan juga
padanya, kedua tangannya
sibuk meraba raba
tubuhku,meremas
bongkahan pantatku yang
montok dan keras,
akupun tak mau kalah,
aku rasa ada yang
mengganjal celana kami
sesuatu yang tadi tertidur
kini ikut terbangun,
bahkan seperti ingin
bebas dari
sarangnya,bang Umar
merubah posisi, kini
gantian aku yang
ditindihnya. Mulutnya
mulai menjelajahi dadaku
yang bulat dan padat,
puting susuku jadi sasaran
pertama,rasanya nikmat
luar biasa, aku baru tahu
kalo puting susu pria juga
nikmat saat dirangsang,
Dewi, mantan pacarku
dulu, wanita pertama
yang mengajariku tentang
sex,bahkan telah
merenggut
keperjakaanku, selalu
kelonjotan saat puting
susunya kuisap,dan kini,
akupun kelonjotan saat
mulut bang Umar dengan
penuh nafsu
memainkannya,tubuhku
mulai
keringatan,membekas di
seprai yang putih,lidah
bang Umarpun sangat
lihai menari nari diatas
pusarku, aku seperti
orang kehabisan nafas
menahan nikmat yang
kurasa,ditanggalkannya
celanaku, diapun begitu,
kini kami berdua telanjang
bulat, baru kusaksikan
kesempurnaan tubuh
bang Umar
seutuhnya,kontol yang
tegak perkasa tampak
indah ditopang testis yang
bulat kokoh,
jembutnyapun tampak
rapi,kini kami berdiri di
atas kasur dengan
bertumpu pada lutut,
saling meraba kontol
yang ukurannya nyaris
sama panjang dan besar,
Kontolmu gede juga Yo,
kaya pentungan satpam,
haha aku tertawa
pelan,kami saling meraba
kontol, tampaknya ada
cairan bening
diujungnya,ahhh...baru kali
ini kontolku diraba laki -
laki lain,sensasinya nikmat
luar biasa, lalu kami
kembali berciuman
mesra, saling peluk dan
remas otot dada kami
yang bulat, kontol kami
tegang beradu.Bibirnya
yang merah mulai liar
menjelajahi tubuhku,
tubuhku yang basah
berkeringat tak
diperdulikannya, seakan
ingin mengecap buliran
keringat yang mengalir di
sela sela ototku.Dan
lidahnya kini lama
bermain di kotak 6
sebesar bungkus rokok
yang tercetak di perutku,
aku hanya bisa melenguh
nikmat sambil meremas
mesra rambutnya,otot
bahunya tampak begitu
indah, kini ia
menungging,pantatnya
tampak indah terbentuk,
ciuman lembut mulai
bersarang pada
batangku,dia mulai
memegangnya
lembut,aku kembali
keenakan saat lidahnya
menyapu batang
kontolku,dan tak lama
kemudian aku merasakan
sesuatu yang hangat
menyelimuti kontol
panjangku,aku seperti
tercekat kembali
kehilangan nafas
merasakan kenikmatan
isapan bibir merah bang
Umar pada kontolku, jauh
lebih nikmat dari bibir
Dewi,tangankupun tak
mau diam, biasanya pada
posisi seperti ini aku agak
menunduk,salah satu
tanganku meremas dan
berusaha meraba serta
memasukkan jariku ke
vagina Dewi agar mudah
menerima kontol besarku
saat kuentot mahasiswi
nakal itu dengan buas.Kini,
kulakukan hal itu pada
abangku,kuraba belahan
pantatnya, jauh lebih
keras dari pantat
Dewi,tapi tak ada vagina
sempit seperti milik Dewi
disana,hanya lubang
dubur milik pria kekar itu
yang sepertinya bisa
kurangsang dengan
jariku,dan ternyata benar,
bang Umar terdengar
melenguh nikmat saat
satu telunjukku keluar
masuk di lubangnya, aku
semakin bersemangat
merangsangnya, cukup
lama kulakukan itu
padanya. Bang Umar
menyuruhku
telentang,diisapnya lagi
kontolku dengan
lembut,kedua biji pelerku
diisapnya juga, deru
nafasnya makin jelas
terdengar, kami benar
benar sudah tak bisa
menahan nafsu yang tak
seharusnya ini,
diangkatnya pahaku, aku
turuti saja, aku pasrah
dengan apapun yang dia
lakukan padaku, kini aku
seperti terbang karena
sensasi kenikmatan bibir
dan ujung lidahnya di
lubang anusku,aku hanya
bisa mengerang nikmat,
karena memang begitu
nikmat, tapi aku tak mau
seterusnya diservis
olehnya, sungguh tidak
adil, maka kini kuminta
ganti posisi untuk ber
69,posisiku kini di bawah
seperti yang biasa
kulakukan dengan Dewi,
cairan vagina Dewi adalah
favoritku, kini berganti
dengan precum nikmat
dari kontol super Bang
Umar, awalnya aku ragu
untuk mulai mengulum
kontolnya, coba perlahan
kulakukan, tetap saja
seperti mau tersedak,tapi
nafsu mengalahkan
segalanya, kini aku
dengan lahap menikmati
kontol bahkan lidahku
sudah lihai menjelajahi
lubang sempit kemerahan
di belahan pantat sexy
yang juga kemerahan
karena kuremas agak
kasar, diujung sanapun
bang Umar tak henti
hentinya merangsang
kontol dan lubang
duburku, sprei dia
kamarnya tak ubahnya
cucian yang baru kelaur
dari mesin cuci, basah
kuyup oleh keringat kami
berdua yang terus
mengalir deras....
Bang Umar sedang
membujukku, sambil
tangan kanannya
menggenggam kontolku
yang sudah sekeras batu
Jangan ah Bang, itukan
sakit, lagipula itu tempat
kotoran, aku ga mau ah ..
Ayolah Yo, abang jamin
kamu pasti ketagihan aku
lama terdiam
mempertimbangkan
tawarannya, dia
mendorongku perlahan
agar berbaring, lalu dia
bangkit dan membuka
lemari, dan kini gel
bening telah siap di
tangannya, aku berdebar
masih tak percaya akan
melakukkan ini,
dibalurkannya gel dingin
ke kontolku yang tegak
menjulang, lalu dia
mengangkangi wajahku
agar dapat kurangsang
lubang sempit itu, setelah
dia merasa siap, dia mulai
ambil posisi jongkok siap
menerima kontolku,
perlahan dia membimbing
batang kontolku agar
mudah memasuki lubang
anusnya,rasa penasaran
membuatku tak sabar
ingin segera menganal
lubang dubur pria tampan
bertubuh kekar di
depanku denga penuh
nafsu, karena masih
kesulitan menembus, Mas
Umar menambah
pelumas, akupun tak
sabar menyaksikan kontol
besarku ditelan pantat
montoknya, aku makin
bergairah menatap
abangku bercucuran
keringat tak sabar ingin
segera aku sodomi,kepala
kontolku perlahan
terbenam,kontolku mulai
terasa terjepit kuat,
seketika bang Umar
meringis kesakitan, aku
mulai khawatir, " kenapa
bang ? " tanyaku sedikit
panik, karena kini kulihat
wajah dan dadanya
tampak begitu merah, aku
tak tahu kenapa, entah
karena sakit yang dia
tahan atau karena nafsu
yang menggebu - gebu,
dia berhenti, kontolku
belum sepenuhnya
masuk, ditariknya keluar
lagi, lalu dimasukkan lagi,
bahkan lebih dalam,
demikian diulang hingga
beberapa kali, oh..aku
tahu maksudnya
sekarang, dia ingin agar
anusnya mulai terbiasa
menerima kontolku yang
cukup extreem, kini
kontolku yang hampir 20
cm terbenam sepenuhnya
dalam pantatnya yang
montok, aku mulai didera
nikmat teramat sangat,
aaggggh....gila, rasanya
lebih nikmat dari vagina
Dewi, terlebih saat bang
Umar mulai menggoyang
pantatnya naik turun,
aaggghhhh....erangan
nikmat dan deru nafas
terdengar sangat indah,
kami seperti tak pernah
kuatir ada orang lain yang
mendengar rinihan
nikmat ini..." Yo...enak
banget...kontoll lo
yo..aaaggggghhhhh .abang
suka banget...aaaghhhhhh
aaghhhhhhhhh..lo mesti
ngentotin abang tiap
malam yo, aaaaghhhh..."
mulutnya muali meracau
karena nikmat yang tiada
tara..., sementara
matanya merem melek
keenakan " Ya bang, enak
banget
bang..aaghhhh .lebih enak
daripada memek si Dewi
bang, pantat abang lebih
keset.....agggghhhhh...boleh
bang Rio entot abang tiap
hari....aggghhhhhh
aggghhhhh.....agghhhhh,Rio
sayang abang....." cukup
lama bang Umar
menduduki
kontolku,buliran keringat
makin deras mengalir,
tubuhnya yang berkilat
makin membuatnya
sangat
menggairahkan....kontolku
benar benar terstimulasi
dari unjung hingga
pangkalnya dengan baik
oleh pria kekar itu,
ohhh...rasanya tak percaya
bisa terjadi..orang yang
sangat kukagumi kini
kunikmati dengan buas,
bahkan dia tampak sangat
bahagia kusodomi...aku
belum puas menikmati
pantat montoknya, kini
kami ganti posisi, kuminta
abangku berbaring, kami
melakukan dengan hati -
hati tak ingin kontolku
terlepas dari pantatnya,
maka kami saling
berpegangan kuat, otot
dada dan lengan nya yang
makin menyembul karena
menahan beban tubuhku
sungguh makin
memabakar gairah, kini
tubuhnya kutindih,
kuangkat salah satu kaki di
bahuku.. kupegang
pahanya yang kekar
sambil terus kuhujamkan
sedalam kubisa kontolku
yang lapar, erangan
nikmat kami berdua nyaris
tak pernah terhenti,
kontol bang Umar pun
berayun - ayun begitu
tegang dan nampak
sangat indah,
aagghhhhh....agghhhh, "
gila yo....enak banget
sayang.....anjrit....entot
pantat abang
yo.....aaghhhh, yang dalam
yo.....aaaghhh, enak
banget...." aggghhh,
kuciumi betis bang Umar
yang berambut lebat...aku
sangat suka posisiku
sekarang, karena aku bisa
mendorong kontolku
sedalam yang kumau,
sesekali bang Umar
menyeringai nampak
kesakitan saat
kubenamkan dalam
kontolku, hal itu yang
justru makin membakar
nafsuku...aku mengajak
abangku berdiri, aku ingin
ngentotin pantatnya dari
belakang, dia menurut,
kini dia nungging
disamping meja, salah
satu kakinya kuangkat
dengan lengan kananku,
dan kuhujamkan lagi
rudalku yang masih saja
tak kenal lelah, ...kini
sambil kuentot pantatnya
kami pun masih bisa
berciuman dengan mesra,
lengan kanan bang
menggapai tengkukku dan
kami saling mengulum
lidah...agghhhh ...agghhh...suaranya
yang jantan makin sangat
menggairahkan saat
mengerang keenakan,
kami benar - benar
seperti kesetanan, entah
sudah berapa lama kami
bercinta, tak ada rasa
lelah sedikitpun , yang ada
hanya nikmat
berkepanjangan yang tak
ingin segera berakhir, kini
aku memintanya
berbaring diatas meja,
bang Umar membuka
kakinya lebar lebar, dan
kuarahkan lagi kontolku
yang belum juga puas
bersarang dalam anusnya
yang begitu
nikmat,tangan kekarnya
membelai dada dan
perutku ang berkotak
kotak, gerakanku masih
saja stabil menikmati
lubangnya , saat aku
masih dengan penuh
tenaga menyetubuhi dia,
tiba tiba dia menepuk
wajahku, cukup
mengagetkan, bang Umar
menunjuk ke cermin
besar disamping kami,
tampak refleksi
persenggamaan sejenis
dengan jelas disana,
tubuhku yang basah
kuyup tampak makin
kekar, dengan posisi
kontol yang masih
tertancap dalam anus
seorang bodybuilder
tampan yang terbaring
diatas meja, kami sama -
sama tersenyum, " Indah
banget bukan, kamu
memang mahluk terindah
yang abang miliki, ...abang
bahagia banget yo....: "
aku cuma tersenyum,
kulanjutkan pekerjaanku
yang belum tuntas,bang
Umar kembali
mengerang indah, suara
erangan nikmat kembali
bersahut - sahutan
merdu, "aaaghhhh....yo
abang mo keluar
nehhh.....aaaghhh...gila..enak
banget entotan lo
yoo....agggggghhhh
aaaagggghhh....aagghhhhhh...."""crooooooooooooooooooottt....croooooooooooooooot....crooooooooooooooooot.....bang
Umar ejakulasi tanpa
menyentuh kontolnya
sama sekali, alhasil,
sperma dia muncrat tak
terkendali, di dadanya,
bahkan nyebrang sampai
wajah tampannya, dan
berceceran di di meja dan
lantai, pria itu benar -
benar menikmati
entotanku, kupercepat
gerakanku karena akupun
hampir sampai,
aaaggghhhh...aaghhhhhh..aggghhhhhh....croooooooooooooooooooooooooootttt,
crrroooooooooooooooooottt,
kukeluarkan begitu
banyak spermaku dalam
lubangnya, tubuh kami
masih kejang menikmati
keluarnya lava hangat
yang dibarengi rasa
nikmat luar
biasa.....dengan nafas yang
masih terengah engah,
kujilati sperma di dada
dan lehernya, putih kental
dan baunya sangat
menyengat, dia
tersenyum " Lho....kok
doyan nelen sperma juga
Yo, ? " aku tersenyum,
seketika kami berciuman
mesra, sperma di
mulutku terbagi
dengannya....kami sangat
puas malam ini......
Semenjak malam itu, kami
jadi makin dekat,
sekalipun tak ada
komitmen, sepertinya
sudah keharusan hampir
dua sampai tiga kali
seminggu bang Umar
minta jatah, dia tak
pernah bosan menikmati
entotanku, hingga suatu
malam aku yang dientot
kontol kudanya yang
begitu jantan, terus
terang aku sangat takut,
tapi aku tak bisa menolak
mengingat begitu
sayangnya aku sama dia,
pertama disodomi
kontolnya, aku menahan
sakit yang teramat sangat,
bahkan esok paginya aku
tak dapat bekerja seperti
biasa, berhari hari rasanya
kontol bang Umar masih
tertinggal dalam
pantatku, ada sedikit
penyesalan,sekalipun tak
bisa kupungkiri, aku juga
merasakan nikmat
kontolnya hingga akupun
ejakulasi selama aku
difuck kontolnya. Bang
Umar sepertinya
menyadari aku tak suka
difuck, sehingga diapun
tak pernah meminta lagi,
tapi entah kenapa , aku
merasa hubungan kami
mulai dingin, sudah
hampir sebulan ini kami
nyaris tak pernah
bercinta,walau kami
masih sering tidur
bersama, tapi tak ada lagi
acara saling ngentot
seperti sebelumnya.
Suatu malam ibu
kedatangan tamu, beliau
seorang pria muda,
sepertinya orang kaya,
tampak dari mobil yang
dikendarai, umurnya
sekitar 30an, sangat
tampan, tubuhnyapun
lebih kekar dariku,postur
tubuhnya nyaris sama
dengan bang Umar. Ibu
dan tamu tersebut sedang
berbincang di ruang
tamu, sedang aku nonton
tv di ruang tengah
bersama kedua adikku,
dua adikku yang lain
sudah terlelap di
kamarnya, keempat
adikku sangat dekat
denganku, saat menonton
tv saja aku harus
berbaring di tengah-
tengah mereka, sehingga
kedua lenganku jadi
sandaran mereka,sampai
mereka tertidur, untung
mereka masih kecil, jadi
aku tak merasa pegal, aku
sadar posisiku sebagai
anak yang tertua,
semenjak tak ada Bapak,
aku jadi pengganti Bapak
buat mereka, mungkin itu
juga yang buat aku rindu
sosok Bapak, dulu semasa
hidup, aku tidak begitu
dekat dengan beliau, aku
hanya dekat dengan
ibuku, rasanya menyesal
sekali, kini setelah beliau
wafat, aku sering merasa
rindu " Yo, sini nak,
Masmu kamu mau bicara"
tiba tiba ibuku
memanggilku,
kupindahkan kedua adikku
perlahan agar mereka
tidak terbangun,
kurapikan kaosku, dan
rambutku yang kusut, dan
bergeras ke depan, aku
dikenalkan dengan tamu
Ibu.." Ini anak saya yang
paling besar den,
namanya Satrio, kujabat
tangan pria tampan itu,
kulitnya sangat bersih,
dan jabatan tangannya
sangat kuat, " Bagus " dia
menyebut nama, akupun
begitu, ternyata mas
Bagus anak mantan atasan
Bapak waktu masih jadi
supir pribadi, waktu kecil
mas Bagus dirawat oleh
ibuku, ternyata siang tadi
mereka tak sengaja
ketemu di pasar swalayan
saat ibu beli seragam
sekolah untuk adikku yang
baru masuk SD.Dia banyak
menanyaiku, sampai
badanku yang kekarpun
tak lepas dari
komentarnya. Mas Bagus
menawariku untuk ikut
dengannya, bekerja di
perusahaanya sekaligus
akan dikuliahkan, oh
Tuhan, aku nyaris tak
percaya dengan apa yang
baru kudengar,ternyata
mas Bagus ingin
membalas jasa kedua
orang tuaku, apalagi
setelah tahu Bapak telah
wafat, dia jadi terenyuh
dengan kondisi
perekonomian keluarga
kami. Mas Bagus
memintaku memikirkan
tawarannya baik - baik,
sungguh aku ingin sekali
kuliah dan merubah masa
depanku, tapi aku juga
berat meninggalkan
keluargaku, juga bang
Umar, mereka sangat
berarti bagiku,
semalaman aku tak bisa
tidur memikirkan hal
itu....Bersambung Mohon
kritik dan saran ke ym/
email adi.albanna, terima
kasih
Rabu, 09 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
aku mau dhonk ngentot sma abg plzzz
BalasHapusSaya Gay
BalasHapusKelahiran 1986
tinggal sekitar Sumatera.
bukan hal mustahil tuk ketemu,
karena saya hoby travelling.
inginya cari BF :
- usia Bebas
- Tidak Kemayu, tidak manja, tidak alay
- tidak lihat fisik, Tidak penting Ganteng, tapi cowok Banget (manly)
- berharap langgeng / longterm
- berpikiran positif, maju, berwawasan.
- sex penting, tapi bukan no1
- pemikiran dewasa
silahkan kenalan dulu,
jika ada kesamaan tujuan
& berpotensi ketemu,
pasti Lanjut...
intinya saya menilai seseorang dari hati,
fisik yg bagus bukan jaminan!!!
***
nol lapan lima enam enam empat
enam nol nol tujuh lapan lima
===================================================
BalasHapusDEWASTREAMING.COM
DEWASTREAMING.COM NONTON LIVE BOLA
DEWASTREAMING.COM FILM FILM YANG BARU RELASE
DEWASTREAMING.COM FILM TERBARU TANAH AIR
DEWASTREAMING.COM FILM BARAT YANG BARU KELUAR
===================================================================================
===============